Kebanyakan umat Islam akan mengucapkan kata bismillah ketika akan melakukan suatu hal, terutama saat akan makan atau melakukan hal baik yang lain, dengan tujuan supaya apa yang dilakukannya lancar dan tanpa halangan.
Begitu juga saat akan membaca Al-Qur’an, pastinya akan diawali dengan membaca bismillah. Baik itu membaca bismillah di awal surat ataupun di pertengahan surat. Karena membaca basmalah di awal surat memang dianjurkan.
Seperti yang diterangkan oleh Anas bin Malik, ia bercerita, “suatu ketika Rasulullah SAW terbangun dari tidur sambil tersenyum. Kami pun bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang membuat anda tersenyum?” beliau bersabda, “baru saja turun kepadaku satu surat.” Kemudian beliau membaca, “Bismillahirrahmanirrahiiim.. innaa a’thainaakal kautsar.. dan seterusnya.” (HR. Ahmad no.12322 dan Muslim no.921)
Sumber: pinimg.com
Namun ternyata mengucapkan bismillah saat akan membaca Al-Qur’an bisa menjadi suatu keharaman pada saat-saat tertentu, seperti yang dilansir dari laman islamqa.info. Bahwa membaca basmalah adalah sebuah keharaman jika dibaca di awal surat At-Taubah. Dan makruh membaca basmalah ketika dipertengahan surat At-Taubah.
Sumber: vice.com
Hal tersebut dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab At-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, hlm. 81. Beliau menyatakan “selayaknya kita menjaga pembacaan basmalah di setiap awal surat. Kecuali surat At-Taubah. Karena mayoritas ulama mengatakan, ini adalah satu ayat (khusus) yang ditulis di mushaf. Dan basmalah ini ditulis di semua awal surat, kecuali At-Taubah.”
Sumber: al-adaab.org
Perihal hukum pembacaan basmalah di awal surat At-Taubah sebetulnya masih menjadi perdebatan para ulama. Sebagian ulama menyatakan bahwa pembacaan basmalah di awal surat At-Taubah hanya dihukumi makruh, dan hukumnya sunahjika membaca dipertengahan surat. Dan sebagian ulama lain menyatakan bahwa hukumnya haram membaca basmalah di awal surat At-Taubah dan makruh jika dipertengahan surat.
