Sungguh Mengharukan! Menghembuskan Nafas Terakhir, Pasien Kecil Ini Terima Penghormatan dari Tim Medis

Kisah mengharukan datang dari seorang balita asal Mongolia Dalam, Tiongkok, bernama Xiwang, yang dalam Bahasa Indonesia berarti harapan.

Foto ini sempat heboh di sosial media Instagram.

Foto yang memperlihatkan tim medis di sebuah rumah sakit yang memberikan penghormatan kepada seorang pasien yang tidur di ranjang. Pasien tersebut tak lain adalah sang balita, Xiwang.

Setelah ditelusuri Ternyata foto ini menyimpan kisah yang begitu mengharukan sekaligus inspiratif.

Xiwang lahir dengan kondisi kesehatan yang langka. Sejak lahir, Xiwang menderita hypoxic-ischemic cerebral palsy. Penyakit ini bisa dibilang merupakan kelumpuhan pada otak dan gejalanya sudah bisa diketahui sejak bayi berusia 3-6 bulan.

Seharusnya, Xiwang membutuhkan donor organ tubuh. Akan tetapi hal tersebut tampaknya bukan hal yang mudah untuk didapat. Sangat sulit pula bertemu dengan orang yang ingin mendonorkan bagian tubuhnya kepada orang lain.

Namun Xiwang, balita perempuan berusia dua tahun ini begitu pemberani dengan keputusan yang dilakukannya. Meski tidak mendapat donor untuk kesembuhan penyakitnya, Xiwang justru memberi kabar gembira untuk pasien lainnya.

Ia telah memberikan harapan hidup bagi dua balita lainnya yang sakit. Xiwang mendonorkan organ tubuhnya usai dinyatakan meninggal dunia.

Organ yang didonorkan tersebut adalah dua ginjal dan hatinya.

Operasi dilakukan di rumah sakit Chifeng, Mongolia Dalam.

Ginjal dan hati milik Xiwang kemudian dicangkokkan pada dua balita lain yang berada di kota Tianjin, kota yang cukup jauh dari lokasi rumah sakit tersebut.

Suasana mengharukan pun terlihat usai operasi dilakukan. Sang ayah pun tak henti-hentinya menangis lantaran terpukul dengan kepergian Xiwang.

Ia bahkan terlihat sempat memberi kecupan terakhirnya untuk putrinya yang menjadi pahlawan tersebut.

Tidak hanya keluarga, tim medis pun turut memberikan penghormatannya kepada Xiwang.

Sementara itu ibu Xiwang, Wang Xiaofei, terlihat lebih tegar dan merasa bangga dengan perjuangan sang anak.
"Meski anak saya telah pergi, tapi keputusan kami untuk mendonorkan organnya bisa menyelamatkan nyawa balita lainnya," katanya seperti dikutip TribunSolo.com dari What's on Xiamen.

"Kami memanggilnya Xiwang karena kami ingin memberi harapan hidup untuk anak lainnya yang membutuhkan bantuan kami," tambahnya. 

Sebelumnya, kedua orang tua Xiwang telah menghabiskan lebh dari 31 ribu dolar Amerika Serikat untuk pengobatan.
Selamat jalan Xiwang, semoga kehadiranmu memberikan inspirasi untuk banyak orang